Awalnya
saya tidak tertarik mengcopy film itu dari laptop sepupu saya. Tapi pas
film itu dimainkan, mata saya tidak bisa berkedip—ah, alay sekali. Bahkan saya
menontonnya hingga 4 kali. Percaya? Kalau tidak percaya tidak usah baca ini. Hehe,
bercanda kok.
Film
yang berjudul “The Boss Baby” adalah film animasi 3D yang diproduksi oleh DreamWorks
Animation. Produsernya adalah Ramsey Ann Naito dan disutradarai oleh Tom
McGrath. TBB dirilis pada 31 Maret 2017 oleh 20th Century Fox di Amerika. Pernah
dengar 20th Century Fox? Masa? Itu yang sering muncul di bagian awal film. Hmmm
baru sadar, kan? Nah, di Indonesia film tersebut baru dirilis pada 5 April
2017.
Film
ini menceritakan seorang bayi yang diutus oleh sebuah perusahaan untuk menjalankan
suatu misi. Menit pertama diawali dengan petualangan khayalan seorang anak berusia
tujuh setengah tahun yang bertarung dengan seekor gorila berkacamata. Gorila tersebut
adalah ayah dari Tim yang diimajinasikan sedemikian rupa. Di adegan berikutnya
ditampilkan bayi yang bernama “Boss Baby” yang berada dalam barisan bayi-bayi
lainnya. Awalnya mereka tidak akur tapi lama-kelamaan akur juga.
Bagian
puncak dari film TBB adalah ketika Tim dan Boss Baby bertemu dengan pemilik
perusahaan “Puppy Co” yang ternyata orang yang pernah menjadi pahlawan bayi di “Baby
Corp”. Jika kamu masih bingung dengan kedua perusahaan tersebut, lihat filmnya.
Akhirnya, Boss Baby berhasil menyelesaikan misi dan ia naik jabatan. Namun, ia
merasakan hal yang berbeda dari dirinya.
TBB
sangat menarik untuk ditonton, apalagi sama keluarga. Walaupun film animasi,
film itu mampu menampilkan aspek sinematografi dengan baik seperti movement (perpindahan
objek), composition (komposisi gambar), Angle (sudut gambar), dan
lain-lain. Di sisi lain, dari segi logika film ini sangat susah untuk
dijelaskan karena bayi seperti di film itu tidak ada di dunia nyata.
Kelebihan
dari film TBB adalah memiliki alur yang menarik, tidak bertele-tele. Film ini
juga terdapat unsur komedinya. Ini yang paling saya suka dari film tersebut. Dan
pesan yang disampaikan dapat dicerna dengan baik (bukan dimakan, hehe).
Namun,
film ini terdapat kekurangan. Mungkin pertanyaan saya di bawah ini bisa
menjelaskan kelemahan film tersebut.
Dari
mana asal mobil yang mengantar bayi tersebut?
Mengapa
tidak ada orang yang mengantar bayi tersebut masuk?
Menuju
ke mana perosotan yang berpilin tersebut?
Di
mana sebenarnya lokasi “Baby Corps”?
Walaupun
film tersebut memiliki kelemahan seperti di atas, namun saya tetap menyukai
film ini. Saya harap Indonesia bisa memproduksi film yang seperti itu juga.
Eh,
masih ada satu hal lagi yang mau saya sampaikan. Film The Boss Baby menurut
saya ada kesamaan dengan pola film Toy Story. Kesamaan yang saya maksud
adalah Bayi tersebut tidak ingin diketahui identitas aslinya oleh orang dewasa.
Film Toy Story juga seperti itu, si boneka koboi tidak ingin dilihat bergerak
oleh Andy, pemilik mainan tersebut.
Nah,
demikian hasil review film dari saya. Maklum masih belajar, jadi review nya
agak berantakan. Tapi itu mungkin bisa menjadi pelajaran untuk saya. Jika ada
komentar, silakan coret-coret di bawah ini. Terima kasih.
“The Boss Baby” is the story of Tim Templeton (Miles Christopher Bakshi), a young boy who is living the perfect life as the sole recipient of his parents love and attention (Kimmel and Kudrow). All that changes when Tim gets a new brother the boss baby (Alec Baldwin).
BalasHapus123 movies
m4ufree
vexmovies
fandango
Thanks for your information :-) nice to meet you in this comment.
Hapus